- Manusia adalah salah satu dari berbagai mahluk hidup yang ada di bumi. Dalam ilmu biologi, manusia disebut sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”) dan digolongkan sebagai mamalia.
- Beberapa ahli berpendapat bahwa manusia berasal dari dataran sabana di Afrika. Saat ini, sebagian besar manusia (61%) berkediaman di daerah Asia. Mayoritas sisanya berada di Amerika (14%), Afrika (13%) dan Eropa (12%), dengan hanya 0.3% di Australia.
- Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria. Dan juga setiap manusia mempunyai agama yang berbeda-beda.
- Di negara-negara maju, rata-rata umur manusia mencapai 80 tahun, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah sekitar 50,000 pada tahun 2003. Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.
- Manusia merupakan mahluk hidup yang paling pintar di bumi. Manusia bisa menciptakan teknologi yang membuat manusia untuk bisa hidup lebih baik.
- Manusia memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, sehingga manusia selalu melakukan penelitian untuk menemukan sesuatu yang baru. Rasa ingin tahu ini tidak terbatas di bumi saja, manusia juga telah menjelajah sampai ke luar angkasa.
- Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
- Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
- Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengantar dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
- Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai dalam hidupnya.
- Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudnya dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
- Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
- Suatu keberadaan berpotensi yang perwujudannya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
- Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Perkembangan Manusia
1. Pengembangan manusia dari segi Susila
1. Pengembangan manusia dari segi Susila
Aspek
kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial. Manusia
dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia
yang dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya. Dalam proses antar
hubungan dan antaraksi itu, tiap-tiap pribadi membawa identitas dan kepribadian
masing-masing. Oleh karena itu, keadaan yang cukup bermacam-macam akan terjadi
berbagai konsekuensi tindakan-tindakan masing-masing pribadi. Kehidupan manusia
yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki
aturan-aturan norma. Aturan-aturan tersebut dibuat untuk menjadikan
manusia menjadi lebih beradab. Manusia akan lebih menghargai nilai-nilai moral
yang akan membawa mereka menjadi lebih baik. Selain aturan-aturan norma,
manusia juga memerlukan pendidikan yang dapat digunakan sebagai sarana mencapai
kemakmuran dan kenyamanan hidup. Pendidikan dapat menjadikan manusia seutuhnya.
Dengan pendidikan, manusia dapat mengerti dan memahami makna hidup dan
penerapannya.
2. Pengembangan
Manusia dari segi Religius atau Agama
Manusia diciptakan Tuhan
Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa
berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di
sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan.
Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh
sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang
Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.
Oleh karena fitrah manusia
yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk
beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh
melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya.
Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara beribadah kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Maka dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan
utuh dalam setiap sisinya, baik dari sisi individu, sosial, susila, maupun
religius. Keutuhan dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi
makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan
yang lain.
3. Pengembangan
Manusia dari segi Sosial
Sosialisasi
sebagai proses pembentukan kepribadian.
Interaksi sosial
adalah proses saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dan kelompok.
Proses adalah
tahapan-tahapan dalam suatu peristiwa untuk membentuk jalannya rangkaian kerja.
Sedangkan sosial adalah segala sesuatu mengenai masyarakat yang peduli terhadap
kepentingan umum. Jadi, proses sosial adalah tahapan-tahapan dalam suatu
peristiwa untuk membentuk manusia bermasyarakat yang memperhatikan segi
kehidupan bersama.
4. Pengembangan
Manusia dari segi Budaya
Manusia sangat mempunyai
hasrat yang tinggi apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hasrat
untuk selalu menambah hasil usahanya guna mempermudah perjuangan hidupnya
menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur. Hasrat
disertai rasa keindahan menimbulkan kesenian. Hasrat akan mengatur kedudukannya
dalam alam sekitarnya, dalam menghadapi tenaga-tenaga alam yang beraneka ragam
bentuknya dan gaib, menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat manusia yang
selalu ingin tahu tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu
pengetahuan. Ada hakekatnya kebudayaan mempunyai dua segi, bagian yang tidak
dapat dilepaskan hubungannya satu sama lain, yaitu segi kebendaan dan segi kerohaniaa.
Segi kebendaan yaitu meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan
dari akalnya, serta bisa diraba. Segi kerohanian terdiri atas alam pikiran dan
kumpulan perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa diraba.
Hubungan
Manusia Dengan Rohani Dan Jasmani
Pemikiran atau akal adalah suatu
peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang
benar, serta menganalisis sesuatu yang sangat tergantung luas pengalaman dan
tingkat pendidikan, formal maupun informal. Akal didefinisikan sebagai salah
satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan,
menganalisis, menilai apakah sesuai benar atau salah. Namun, karena kemampuan
manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama. Maka tidak ada
kemampuan akal antar manusia yang betul-betul sama.
Jasmani manusia merupakan sifat
fisik dari manusia itu sendiri. Jasmani merupakan sifat yang tampak, sedangkan
Rohani sifat yang ada di dalam yang tidak nampak. Rohani manusia menyangkut
kejiwaan misal manusia itu sendiri dengan Tuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar