Rabu, 30 Oktober 2019

TUGAS 5

1. Apa itu masyarakat (Society)
Secara etimologis, masyarakat diambil dari kata bahasa Arab, yaitu “musyarak” yang memiliki arti hubungan atau interaksi. Jadi, adapun definisi masyarakat adalah suatu kelompok manusia atau individu yang hidup secara bersama-sama pada suatu tempat dan saling berhubungan dan berinteraksi di dalam komunitas yang teratur.
Adapun secara umum, masyarakat adalah suatu kumpulan atau kelompok manusia atau individu yang selalu hidup secara berbarengan atau bersama-sama di dalam suatu wilayah atau daerah tertentu serta menciptakan sebuah sistem atau aturan, baik semi tertutup ataupun semi terbuka. Yang mana interaksi yang ada di dalamnya merupakan interaksi antara individu yang berada didalam kelompok  tersebut.

Syarat menjadi masyarakat:

1. Manusia yang Hidup Bersama

    Sebuah interaksi yang terbentuk diantara individu biasanya terdiri dari sekurang – kurangnya 2 orang untuk dapat hidup dan tinggal bersama, baik menjalin kekerabatan, melakukan kontak sosial, atau tindakan atau kegiatan dari hubungan sosial yang lainnya. Maka dari itu, kehidupan kebersamaan yang dialami oleh manusia merupakan syarat utama agar bisa disebut sebagai masyarakat.

2. Bergaul dalam Waktu Cukup Lama


     Bergaul dengan seseorang di dalam lingkungan sosial dalam waktu yang cukup lama juga merupakan syarat terbentuknya masyarakat, tapi bergaul tersebut bukan hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup seseorang tersebut. Karena syarat terbentuknya masyarakat harus melakukan hubungan sosial atau pergaulan dalam kurun waktu yang cukup lama.

3. Menciptakan Komunikasi dan Peraturan

     Sebuah sistem dalam pergaulan manusia yang mempunyai keberagaman dalam pemikiran tentunya pasti tidak akan dapat lepad dari konflik atau pertengkaran sosial yang menrupakan bagian penting di dalam kehidupan masyarakat.  Jadi untuk menjaganya harus ada komunikasi yang dilakukan oleh para masyarakat untuk melahirkan banyak peraturan atau aturan yang dibuat dari hasil kesepakatan bersama.

4. Menyadari Integrasi Sosial

     Menyadari akan pentingnya integrasi sosial atau kehidupan bersama merupakan syarat terbentuknya masyarakat selanjutnya. Hal tersebut harus dimiliki oleh setiap orang yang tergabung di dalam masyarakat tertentu. Karena semua masyarakat yang mendiami atau berada di wilayah atau daerah tertentu akan melahirkan integrasi sosial baru di dalamnya.


5. Melakukan Sosialisasi


     Masyarakat harus dapat memberikan edukasi atau pendidikan kepada generasi berikutnya jika mau dikatan sebagai masyarakat. Karena hal tersebut merupakan bagian penting dalam tradisi dan pengenalan adanya perwarisan dan keturunan kepada anggota baru atau generasi baru yang ada di dalam kehidupan masyarakat.

2. DESA

Pengertian desa secara etimologi berasal dari kata Deshi (Sansekerta) yang artinya tanah kelahiran atau tanah tumpah darah.  Dalam arti umum desa adalah suatu wilayah yang jauh dari pusat keramaian kota, memiliki kondisi daerah yang masih alami, dihuni oleh penduduk yang relatif jarang serta sebagian besar lahannya dimanfaatkan untuk pertanian, perkebunan dan perikanan.

Ciri-ciri Desa:


  1. 1. Masyarakatnya sangat erat dengan alam

  2. 2. Kehidupannya banyak tergantung pada musim

  3. 3. Merupakan kesatuan social dan kesatuan kerja

  4. 4. Jumlah penduduk relatif kecil dan wilayahnya relatif luas

  5. 5. Struktur ekonomi dominan agraris

  6. 6. Ikatan keluarga sangat erat merupakan suatu paguyuban / Gemeinchaft

  7. 7. Sosial kontrol ditentukan oleh nilai moral dan hokum internal / adat

  8. 8. Proses sosialnya berjalan lambat

  9. 9. Umumnya berpendidikan rendah

  10. 3.  Kota
       Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum.
    A. Ciri-Ciri Fisik Kota

    1) Ada banyan gedung perkantoran dan hiburan
    2) Ada banyak gedung pemerintahan
    3) Ada alun-alun
    4) Ada tempat-tempat parkir kendaraan
    5) Ada sarana olahraga
    6) Ada open space yaitu daerah terbuka untuk paru-paru kota.
    7) Ada kompleks perumahan penduduk yang terdiri daro slums area, permukiman masyarakat ekonomi lemah, sedang dan elite.
    B. Ciri-Ciri Sosial
    1) Masyarakatnya heterogen.
    2) Bersifat individualistis dan materialistis.
    3) Mata pencaharian nonagraris.
    4) Corak kehidupannya bersifat gesselschaft (hubungan kekerabatan mulai pudar).
    5) Terjadi kesenjangan sosial antara golongan masyarakat kaya dan masyarakat miskin.
    6) Norma-norma agama tidak begitu ketat.
    7) Pandangan hidup lebih rasional.
    8) Menerapkan strategi keruangan, yaitu pemisahan kompleks atau kelompok sosial masyarakat secara tegas.

    4. Perbedaan masyarakat desa dan masyarakat kota, diantaranya:
      • Kehidupan keagamaan di kota kurang dibandingkan dengan keagamaan di desa cenderung lebih rukun dan juga mengenal sesama dengan baik apapun agamanya.
      • Masyarakat kota umumnya bisa mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung dengan orang lain, sedangkan masyarakat desa cenderung mempunyai kehidupan sosialisasi yang sangat tinggi.
      • Pembagian kerja untuk masyarakat kota lebih tegas dibandingkan di desa. Di kota juga mempunyai batasan yang nyata.
      • Kemungkinan mendapatkan pekerjaan lebih banyak di kota dibandingkan desa karena di kota pekerjaan dan jenis usaha lebih heterogen (beragam) dibanding di desa.
      • Perubahan sosial tampak nyata di kota dibandingkan di pedesaan, sehingga perubahan sosial tersebut sering memunculkan persaingan yang tinggi di kota.

    Stratifikasi Sosial (pelapisan sosial)


    Stratifikasi sosial adalah pengelompokan anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat. Atau definisi stratifikasi sosial yaitu merupakan suatu pengelompokan anggota masyarakat berdasarkan status yang dimilikinya.

    Stratifikasi sosial atau disebut juga dengan pelapisan sosial telah dikenal saat manusia menjalankan kehidupan. Terbentuknya stratifikasi sosial yaitu dari hasil kebiasaan manusia seperti berkomunikasi, berhubungan atau bersosialisasi satu sama lain secara teratur maupun tersusun, baik itu secara individual maupun berkelompok. Tapi apapun wujudnya dalam kehidupan bersama sangat memerlukan penataan serta organisasi, dalam rangka penataan pada kehidupan inilah yang pada akhirnya akan terbentuk sedikit-demi sedikit stratifikasi sosial.


    Faktor penyebab terjadinya stratifikasi sosial:
    1. Kekayaan, sesorang yang mempunyai kekayaan yang lebih biasanya termasuk ke lapisan paling atas dalam stratifikasi sosial.
    2. Kehormatan, orang yang paling di hormati biasanya selalu menempati lapisan paling atas, sering kita ditemui di masyarakat, misalnya seperti seseorang yang berjasa besar.
    3. Kekuasaan, ukuran kekuasaan seseorang pun dapat menjadi faktor penyebab terbentuknya statifikasi sosial dan biasanya seseorang yang mempunyai kekuasaan selalu menempati lapisan teratas, misalnya seperti gubernur, bupati dan lain-lain.
    4. Berilmu tinggi atau berpengetahuan tinggi, seseorang akan menempati urutan paling atas jika dia memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi.

    proses terjadinya stratifikasi sosial:
    1. Terjadi secara otomatis/dengan sendirinya
        Dapat terjadi karena faktor yang sudah ada sejak seseorang lahir, atau proses ini bisa terjadi karena pertumbuhan masyarakat. Sesorang yang menempati lapisan tertentu bukan atas kesengajaan yang dibuat oleh masyarakat atau dirinya sendir akan tetapi terjadi secara otomatis, seperti misalnya keturunan.
    2. Terjadi secara sengaja
        Dapat terjadi dengan sengaja dengan maksud untuk tujuan atau kepentingan bersama. Sistem ini ditentukan dengan adanya wewenang dan juga kekuasaan yang diberikan oleh seseorang atau organisasi. Misalnya seperti diberikan oleh partai politik, perusahaan tempat bekerja, pemerintahan dan lain-lain.

    jenis-jenis dari stratifikasi sosial:
    • Stratifikasi sosial tertutup/pelapisan sosial tertutup, yaitu stratifikasi yang dimana pada setiap anggota masyarakat tidak bisa pindah ke tingkat sosial yang lebih tinggi ataupun ke tingkat sosial yang lebih rendah. Seperti contohnya pada sistem kasta pada suatu negara atau pada suatu daerah yang dimana terdapat golongan darah biru dan golongan masyarakat biasa.
    • Stratifikasi sosial terbuka/pelapisan sosial terbuka, yaitu suatu sistem stratifikasi yang dimana pada setiap anggota masyarakat bisa berpindah-pindah dari satu tingkatan yang satu ke tingkatan lainnya. Seperti contohnya pada tingkatan dunia pendidikan, jabatan pekerjaan, kekuasaan dan lain-lain. Seseorang yang tadinya biasa-biasa saja dapat mengubah nasib dan tingkatan sosialnya menjadi lebih baik atau lebih tinggi lagi, disebabkan seseorang tersebut berusaha keras untuk dapat mengubah nasibnya lebih baik lagi dengan cara sekolah yang tinggi dan memiliki banyak kemampuan sehingga dia mendapatkan kedudukan yang baik dalam pekerjaannya serta menerima upah yang tinggi.

    Dampak adanya pelapisan sosial pada masyarakat
    • Dampak Positif:
    1. Menambah semangat bagi setiap masyarakat untuk hidup lebih baik
        Stratifikasi sosial yang terjadi di masyarakat tidak hanya di timbulkan karena adanya garis keturunan. Namun juga bisa muncul karena salah satu masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik di bandingkan dengan kelompok masyarakat yang lainnya.
    2. Munculnya rasa rindu pada kampung halaman
           Stratifikasi sosial yang kuat biasanya lebih sering terjadi di dalam masyarakat perdesaan. Karena hubungan antar warga masih lah kuat di bandingkan dengan orang yang tinggal di daerah perkotaan. Selain itu bisa di bilang orang yang tinggal di kampung lebih bisa menghormati antar sesama di bandingkan dengan di kota.
    3. Masyarakat hidup damai menjadi satu
          Masyarakat bisa hidup dalam kedamaian tanpa adanya konflik. Sebab stratifikasi sosial adalah sebuah peraturan yang mengatur tentang perilaku di dalam masyarakat. Sehingga ketika antar sesama masyarakat sudah saling menghormati maka tidak akan ada pertikaian.
    • Dampak Negatif:
    1. Konflik antar generasi
         Jika stratifikasi di dalam masyarakat tidak berubah dari dahulu sampai sekarang maka bisa memicu terjadinya konflik antar generasi. Sebab semakin majunya jaman maka akan semakin maju juga pemikiran setiap orangnya apalagi bagi kaum muda. Sehingga ketika stratifikasi sosial tidak bisa mengikuti perkembangan jaman maka pertikaian pasti terjadi antara yang lebih tua dengan yang muda.
    2. Konflik yang terjadi antar golongan
          Stratifikasi sosial yang bisa terjadi di masyarakat adalah konflik antar satu golongan yang lebih tinggi dengan golongan lain di bawahnya. Konflik ini bisa terjadi karena perbedaan pendapat maupun rasa iri.
    3.  Konflik antar kelas
           Stratifikasi sosial tidak hanya bisa terjadi antar golongan yang berbeda pendapat namun juga bisa terjadi antar kelas yang berbeda. Contohnya yang miskin tidak suka dengan yang lebih kaya ataupun sebaliknya.


    Kamis, 24 Oktober 2019

    URBANISASI

    Urbanisasi adalah perpindahan penduduk yang asalnya dari daerah perdesaan menuju ke wilayah perkotaan atau kota besar dengan tujuan menetap dalam kurun waktu tertentu.
    Pendapat lain mengatakan bahwa arti urbanisasi adalah pergeseran populasi dari daerah perdesaan menuju ke daerah perkotaan sehingga jumlah penduduk di perkotaan semakin tinggi.


    Faktor-faktor pendorong urbanisasi

    • Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
    • Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
    • Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
    • Diusir dari desa asal
    • Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
    • Lahan pertanian semakin sempit
    Contoh: penduduk dari desa di daerah Bandung pindah ke perkotaan di Jakarta

    Hubungan Urbanisasi                                         

    Hubungan urbanisasi dengan individu, dan keluarga adalah dengan adanya urbanisasi orang-orang yang tinggal di desa dapat berpindah tempat tinggal ke suatu tempat  perkotaan yang lebih memungkinkan agar dapat mempunyai pekerjaan yang lebih baik dan bisa menghidupi keluarganya yang tinggal di Desa. Sedangkan hubungan urbanisasi dengan masyarakat adalah, dengan adanya urbanisasi warga desa akan lebih terbuka dalam perkembangan teknologinya karena lebih mudah mendapatkan informasi dan fasilitas dari kota.

    Kamis, 17 Oktober 2019

    Analisis Pertumbuhan Penduduk Yogyakarta


    Jumlah  penduduk  suatu  wilayah dipengaruhi  oleh  faktor  kelahiran, kematian  dan  migrasi/  perpindahan penduduk.  Perkembangan  jumlah penduduk  Kota  Yogyakarta  mengalami perubahan  setiap  tahunnya.  Perubahan struktur  dan  komposisi  penduduk dapat dilihat  dari  perbandingan  piramida penduduk  dimana  penduduk  Kota Yogyakarta  didominasi  oleh  penduduk usia muda.

    Berdasarkan  hasil  Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk tahun 2010 tercatat  388.627 jiwa.  Komposisi penduduk  berdasarkan  jenis  kelamin adalah  48,67 persen  laki-laki  dan  51,33 persen  perempuan.  Secara  keseluruhan jumlah  penduduk  perempuan  lebih tinggi  dibanding  penduduk  laki-laki seperti  tampak  dari  rasio  jenis  kelamin penduduk  yang  lebih  kecil  dari  100, dimana pada tahun 2010 sebesar 94,81. Rasio  jenis  kelamin  adalah perbandingan  antara  banyaknya penduduk  laki-laki  dengan  penduduk perempuan  pada  suatu  daerah  dan waktu  tertentu.  Biasanya  dinyatakan dengan  banyaknya  penduduk  laki-laki untuk  100 penduduk perempuan.

    Jumlah  penduduk  Kota  Yogyakarta pada tahun 2017 menurut proyeksi penduduk Badan Pusat Statistik sebanyak 422.732 jiwa dengan  rincian  sebanyak 206.421  jiwa penduduk  laki-laki  dan  216.311  jiwa penduduk perempuan. Dengan  luas  wilayah  32,50  km2, kepadatan  penduduk  Kota  Yogyakarta tahun  2017  sebesar  13.007  jiwa  per km2. Kepadatan  penduduk  dapat dihitung  berdasarkan  jumlah  penduduk untuk  setiap  kilometer  persegi. Penduduk  yang  paling  padat  berada  di Kecamatan  Ngampilan  yaitu  sebesar 20.770 jiwa  per  Km2,  dan  paling  jarang penduduknya di Kecamatan Umbulharjo yakni 11.179 jiwa per Km2.



    Tabel Distribusi dan Kepadatan Penduduk                                                               
    Menurut Kecamatan di Kota Yogyakarta, 2017
      Kecamatan
     Presentase Penduduk
     Kepadatan Penduduk Per km2




    1.
    MANTRIJERON
    7,90
    12.799
    2.
    KRATON
    4,16
    12.554
    3.
    MERGANGSAN
    7,25
    13.275
    4.
    UMBULHARJO
    21,47
    11.179
    5.
    KOTAGEDE
    8,77
    12.070
    6.
    GONDOKUSUMAN 
    11,23
    11.895
    7.
    DANUREJAN
    4,52
    17.389
    8.
    PAKUALAMAN
    2,21
    14.827
    9.
    GONDOMANAN
    3,24
    12.229
    10.
    NGAMPILAN
    4,03
    20.770
    11.
    WIROBRAJAN
    6,15
    14.768
    12.
    GEDONGTENGEN
    4,35
    19.154
    13.
    JETIS
    5,67
    14.108
    14.
    TEGALREJO
    9,04
    13.139

    Jumlah
    100,00
    13.007


    Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Janis Kelamin
    Di Kota Yogyakarta 2017
     Kelompok        Umur
                         Jenis Kelamin

    Laki-laki
    Perempuan
    Jumlah

    0 – 4
    14.139
    13.432
    27.571

    5 – 9
    13.200
    13.468
    27.668

    10 – 14
    13.745
    12.931
    26.676

    15 – 19
    17.680
    19.452
    37.132

    20 - 24
    24.702
    26.352
    51.054

    25 – 29
    21.844
    19.664
    41.502

    30 – 34
    16.375
    15.770
    32.145

    35 – 39
    14.327
    14.652
    28.979

    40 – 44
    13.279
    14.277
    27.556

    45 - 49
    13.662
    14.987
    28.649

    50 – 54
    12.818
    14.255
    27.073

    55 – 59
    10.803
    12.492
    23.295

    60 – 64
    7.418
    7.806
    15.224

    65 - 69
    4.421
    5.627
    10.048

    70 - 74
    3.085
    4.429
    7.514

    75+
    3.923
    6.717
    10.640

    Jumlah
    206.421
    216.311
    422.732





    Tabel Laju Pertumbuhan Penduduk
    Di Kota Yogyakarta, 1990, 2000 dan 2010
         Kecamatan
         Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun (%)
    1980-1990
    1990-2000
    2000-2010
    Mantrijeron
    0.40
    -0.09
    -0.41
    Kraton
    -1.04
    -1.46
    -1.24
    Mergangsan
    1.94
    -0.26
    -0.69
    Umbulharjo
    5.91
    1.85
    1.04
    Kotagede
    -5.22
    1.88
    1.12
    Gondokusuman
    12.92
    -1.59
    -0.68
    Danurejan
    5.05
    -1.75
    -0.75
    Pakualaman
    -4.89
    -1.43
    -1.29
    Gondomanan
    -2.35
    -2.46
    -0.63
    Ngampilan
    -2.37
    -1.59
    -0.73
    Wirobrajan
    0.27
    -0.13
    -0.70
    Gedongtengen
    -8.76
    -2.51
    -0.39
    Jetis
    -0.65
    -1.69
    -1.02
    Tegalrejo
    1.91
    0.92
    -0.06
    Kota Yogyakarta
    0.34
    -0.39
    -0.21


    Tabel Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin
    Menurut Kecamatan di Kota Yogyakarta, 2017
            Kecamatan
                     Jenis Kelamin (Ribu)
       Rasio Jenis Kelamin
      Laki-Laki
      Perempuan
       Jumlah
    (1)
    (2)
    (3)
    (4)
    (5)
    1.
    Mantrijeron
    16 281
    17 125
    33 406
    95,07
    2.
    Kraton
    8 406
    9 169
    17 575
    91,68
    3.
    Mergangsan
    15 097
    15 569
    30 666
    96,97
    4.
    Umbulharjo
    44 040
    46 735
    90 775
    94,23
    5.
    Kotagede
    18 513
    18 542
    37 055
    99,84

    Kamis, 10 Oktober 2019

    REVIEW OPPO F7

    Assalamualaikum Wr.Wb. Perkenalkan nama saya Reistika Pravitasari. Kali ini saya akan mereview mengenai handphone Oppo F7.

    Hasil gambar untuk desain oppo f7
    Di pertengahan2019 saat ini, harga Oppo F7 dibanderol mulai dari Rp 3.4jt spesifikasi RAM 4GB/64GB dan Rp 3.9jt untuk versi RAM 6GB/128GB. Oppo resmi memboyong perangkat mereka ini ke Indonesia pada April 2018 lalu.

    Oppo F7 menjadi smartphone pertama dari generasi F Series yang mengadopsi layar berponi. Masih menyasar pengguna yang hobi berfoto selfie, OPPO telah membekalinya dengan kamera depan beresolusi tinggi yaitu, 25MP.

    Kelebihan Oppo F7

    1. Kamera Depan dengan Fitur AI Beauty 2.0

    Kamera depan handphone Oppo ini beresolusi 25 MP dan dilengkapi dengan fitur Al Beauty 2.0. Bahkan kamera ini memiliki sensor pendeteksi jenis kelamin berdasarkan tekstur wajahnya. Kamera dengan sensor Sony IMX576 mempunyai bukaan lensa F/2.0. Fitur HDR real-time juga menghasilkan gambar yang detail.

    2. Layar Full Display 19:9 Lengkap dengan Corning Gorilla Glass 5
    Ponsel Oppo F7 ini hadir dengan ukuran layar 6,23 inch  beresolusi Full HD+. Desain layar notch atau poni di bagian atasnya membuat handphone ini memiliki bentuk menyerupai iPhone X. Layar LTPS IPS LCD yang dilengkapi dengan pelindung Corning Gorilla Glass 5 tersebut beresolusi Full HD+ yang memanjang dengan rasio 19:9.

    3. Resolusi Kamera Belakangnya
    Kamera ponsel ini dilengkapi dengan resolusi hingga 16 MP. Meski serupa dengan kapasitas kamera pada Oppo F5, akan tetapi kamera pada Oppo F7 jauh lebih bagus. Kamera Oppo F7 dilengkapi dengan bukaan lensa F/1.8 yang mendukung phase detection autofocus, serta LED Flash. Bahkan, Oppo F7 juga mendukung fitur Al yang dapat mendeteksi beberapa objek foto. Jika Anda suka fitur bokeh pada hasil foto yang dihasilkan, maka Anda tak salah ketika memilih Oppo F7.

    4. Performa yang Baik
    Teknologi AI pada Oppo F7 didukung juga dengan Chipset Mediatek Helio P60. Chipset ini tergolong yang paling inovatif dari serian Mediatek. Mediatek P60 ini mampu mendapatkan skor Antutu sebesar 138606. Nilai yang tergolong cukup besar untuk ponsel di kelas menengah. Varian RAM yang ditawarkan yaitu, RAM 6 GB dengan ROM 128 GB.

    5. Fingerprint dan Face Unlock
    Hasil gambar untuk fingerprint and face unlock oppo f7
    Fingerprint dan Face Unlock menjadi fitur canggih yang disematkan pada ponsel ini. Kedua fitur dengan kecepatan deteksi 0,8 detik ini akan membuat penggunanya lebih aman meninggalkan handphone tanpa khawatir dibuka oleh orang lain.

    6. Kapasitas Baterai

    Gambar terkait

    Kapasitas baterai pada Oppo F7 ini cenderung cukup besar, yaitu 3400mAh. Menariknya lagi, catu daya tersebut telah membawa “system smart battery management” untuk mencegah pemborosan sehingga mampu bertahan lebih lama.

    Kekurangan Oppo F7

    1. ColorOS yang berat karena masih versi lama
    2. Tidak mendukung flash charge
    3. Tidak dilengkapi dengan NFC
    4. Berbahan bodi plastik

    VERSI RAM 4GB dan 6GB
    Oppo F7 datang dengan spesifikasi menjanjikan karena tersedia dalam versi RAM 4GB dan 6GB yang bertandem dengan prosesor kelas menengah octa-core dari chipset Mediatek Helio P60 serta dukungan GPU-G72 MP3 di sektor grafis
    Untuk Oppo F7 versi RAM 4GB didukung internal storage 64GB, sementara versi tertinggi RAM 6GB akan berpasangan dengan internal storage 128GB. Kedua smartphone ini sama-sama dilengkapi eksternal dengan microSD card hingga 256GB.

    Desain sangat kekinian
    Gambar terkait

    Selain menonjolkan sektor kamera, OPPO F7 terlihat jauh lebih kece dibandingkan generasi sebelumnya. Terlihat pada bagian depan smartphone yang menjalankan system operasi Android 8.1 Oreo keberadaan poni yang sekaligus dihuni oleh kamera depan.

    Diracik menggunakan material metal dengan perpaduan polycarbonate. Oppo menghadirkan smartphone mereka ini dalam balutan warna Diamond Black, Solar Red, dan Moonlight Silver.